AMBON, INVESTIGASIMALUKU.COM – Sebanyak 111 Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon mewisudakan 111 mahasiswanya. Wisuda pada periode pertama tahun 2024 ini digelar dengan tema “Transformasi IAKN Ambon, Menguatkan Pembangunan Bidang Agama, Menyiapkan Generasi Indonesia Emas”.
Wisudawan dan Wisudawati kampus ternama di Maluku ini terdiri dari sarjana program studi Pendidikan Agama Kristen 31 orang, Pendidikan Anak Usia Dini 17, Bimbingan Konseling Kristen 10, Agama dan Budaya 1, Pariwisata Budaya Agama 4 , Pastoral Konseling 4, Pendidikan Seni dan Musik 16 dan Teologi 6 orang. Sedangkan untuk pascasarjana terdiri dari Magister Pendidikan Agama Ktisten 10 orang, Masgister Musik Gerejawi 7, dan Doktor Pendidikan Agama Kristen 5 orang.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (26/7/2024) di aula kampus IAKN Ambon. Turut hadir dalam wisuda ini yakni, Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, Forkopimda Provinsi Maluku, Ketua DPRD Maluku, (Pangdam XV Pattimura, Kapolda Maluku, DanLantamal IX Ambon, DanLanud Pattimura, Kejaksaan Tinggi Maluku, para pimpinan perguruan tinggi di Maluku serta stakeholder lainnya.
Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, S.Si, MA mengatakan, Indonesia emas yang dijadikan subjek pembangunan Indonesia sekarang dan 20 tahun kedepan mengasumsikan adanya transformasi Indonesia mencakup, transformasi sosial, ekonomi, dan tata kelola.
“ Generasi Indonesia emas adalah generasi yang memiliki pengetahuan dan keterampilan holistik, “ ucap Rektor IAKN Ambon.
Rektor membeberkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negera (RPJMN) tahun 2025-2045, pembangunan bidang Agama memiliki posisi penting antara lain karena, sebagai landasan spiritual dan moral serta sumber nilai, basis etika dan moral untuk membangun bangsa yang berkeadaban, sebagai kekuatan pendorong dan energi penggerak merealisasikan program pembangunan untuk meningkatkan daya saing SDM dan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan menjadi sumber inspirasi membangun harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat majemuk, dan memperkuat integrasi Nasional.
Ia mengaku, pembangunan bidang agama di Indonesia menjadi suatu hal yang penting karena ada beberapa isu strategis pembangunan bidang agama di Indonesia yang patut mendapat perhatian bersama yakni kebebasan beragama belum disertai dengan literasi keagamaan yang inklusif, moderat dan berorientasi pada kemaslahatan.
Karena itu, wawasan dan identitas Nasional sebagai bangsa majemuk tidak serta merta melahirkan kehidupan beragama yang inklusif, toleran dan rukun. Meskipun data kerukunan umat beragama terus meningkat. Pada tahun 2023 lalu mencapai 76, 02, tetapi sikap intoleransi masih ditemui pada sebagian kelompok masyarakat.
Peran agama, kata dia, dalam pembangunan belum optimal untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup, ekosistem alam dan menjaga kelestariannya antar generasi (sustainability) dengan mendorong ekplorasi alam secara bijak sesuai dengan nilai-nilai agama.
“ Agama ternyata memiliki korelasi signifikan dengan multi sektor pembangunan, tetapi seringlkali kebijakan pembangunan mengabaikan peran pendidikan dan bidang agama. Padahal, bukan kah agama menyumbang mulai dari transformasi ekonomi, trnasformasi sosial, trnasformasi tata kelola, hingga ketahanan bangsa dan stabilitas nasional. Hal ini yang sedang di jadikan konteks kajian pada perguruan tinggi keagamaan, “ ucap Prof Rumahuru.
Menurut dia, bonus demografi yang dimiliki bangsa Indonesai sudah sepatutnya dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan fokus investasi pada pembangunan SDM.
“ Perguruan tinggi keagamaan memiliki peran penting mengelola bonus demografi tersebut, “ cetusnya.
Rektor menambahkan, keberadaan IAKN Ambon sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) merupakan mitra strategis pemerintah dan masyarakat, yang terus melakukan inovasi mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).
Sejauh ini, akui dia, IAKN Ambon telah bersinergi bersama pemerintah dan masyarakat membangun kolaborasi melalui program Tri Dharma Perguruan Tinggi (penelitian, pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat), menjawab tantangan pembangunan bidang agama.
“ Transformasi kelembagaan IAKN Ambon dari Institut ke Universitas pada waktunya, akan menegaskan konsern IAKN Ambon selama ini yang memelopori pemeliharaan kerukunan dan menguatkan wawasan kebangsaan, serta menjaga keutuhan NKRI, “ cetusnya.
Pihaknya melanjutkan, salah satu program pemerintah yang diimlpementasikan oleh IAKN Ambon dalam kerja sama dengan stakeholder lainnnya di Maluku tahun 2020 hingga kini adalah penguatan dan perluasan destinasi moderasi beragama di Provinsi Maluku.
Hal ini dilakukan dengan kegiatan penguatan kultur moderasi beragama di kampus dan kepada masyarakat luar kampus secara terstruktur. Sampai tahun 2024 ini telah terdapat 4 negeri/desa dan kelurahan yang dijadikan binaaan moderasi beragama.
“ Dosen dan mahasiswa IAKN Ambon pun aktif melakukan penelitian dan pengabdian berbasis moderasi beragama, “ katanya.
Selain itu, kata dia, dengan diwisudakannya 111 orang sarjana, magister dan doktor hari ini, IAKN Ambon memastikan langkah untuk bertranasformasi, dan berpartisipasi aktif bersama pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan pembangunan di bidang agama demi menjawab tantangan kedepan.
Dengan demikian, dari 111 wisudawan IAKN Ambon semester genap tahun akademik 2023/2024 ini maupun lulusan-lulusan IAKN Ambon sebelumnya merupakan sumber daya manusia yang dapat diandalkan sebagai sumber daya pembangunan bangsa Indonesia, sesuai bidang keilmuan dan keterampilan yang dimiliki masing-masing.
“ Kami sebagai perguruan tinggi telah menyediakan tenaga profesional dan handal yang diharapkan, dan mempersembahkannya kepada bangsa dan Negara Indonesia, kiranya dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan, “ ujarnya.
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie mengatakan, atas nama pemerintah provinsi Maluku dia mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati atas capaian yang diperoleh.
Sadali mengingatkan, masa depan bangsa berada di pundak para wisudawan dan wisudawati yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan di Negara Indonesia. Karenanya, ia mendukung proses transformasi IAKN menjadi Universitas Kristen Negeri serta mendorong IAKN sebagai pusat pendidikan tinggi yang unggul dan berintegritas.
Untuk mewujudkannya kata dia, dibutuhkan tanggungjawab dari semua pihak terutama dosen, dan seluruh pimpinan civitas akademika untuk terus meningkatkan prestasi IAKN yang unggul dalam rangka menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045. Selain itu, dia juga berharap agar IAKN dapat meningkatkan nilai – nilai persaudaraan dan keberagaman dalam pendidikan tinggi.
“ Kami memberikan apresiasi dan terima kasih serta atensi kepada IAKN untuk terus mensosialidasikan nilai – nilai inklusif untuk memajukan daerah maluku dan bangsa indonesia, “ cetusnya. (IM-01)