AMBON, INFORMASIMALUKU.COM – Penghapusan atau peniadaan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS) di satuan pendidikan menengah atas untuk menghilangkan stigma jurusan.
Hal ini dibenarkan Kepala SMA Negeri 13 Ambon, Ahmad Soleman saat ditemui media ini diruang kerjanya, Jumat (26/7/2024). “ Bagi saya sebenarnya penghapusan atau peniadaan jurusan IPA dan IPS ini karena tuntutan kurikulum merdeka, sehingga menghilangkan stigma kedua jurusan itu, “ akui Soleman.
Soleman mengaku, saat ini dalam penerapan Kurikulum Merdeka hanya tentang penyaluran bakat dan minat siswa. Artinya bahwa penempatan siswa di kelas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga dengan penerapan ini siswa akan lebih fokus pada keinginan atau bakat dan minat yang digelutinya.
“ Bakat dan minat itu mengenai suka cita. Apakah siswa ingin menjadi seorang dokter, TNI , Polri atau sebagai wirausaha atau ekonomi bisnis dan lain sebagainya. Kalau ini dipetakan, maka siswa akan lebih fokus, “ katanya.
Selain itu, kata dia, dalam penyaluran bakat dan minat, tentu saja membutuhkan dorongan dari orang tua sehingga anak termotivasi untuk belajar. Disisi lain, peniadaan kedua jurusan tersebut dapat mendorong persiapan siswa untuk melanjutkan studinya ke bangku perguruan tinggi. Namun demikian, hal tersebut bergantung pada kesiapan siswa dan orang tua masing – masing.
“ Kalau dari sisi ilmu tentunya siswa akan lebih fokus dan termotivasi belajar sesuai dengan bakat dan minatnya, “ cetusnya.
Kepala Sekolah yang dikenal ramah ini menambahkan, untuk menjawab tantangan bagi guru dalam peniadaan kedua jurusan tersebut, maka guru harus lebih siap dalam situasi dan kondisi belajar anak di dalam kelas.
Guru lanjut dia, harus ditempatkan di kelas sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa. Contohnya, kata dia, pada jurusan kedokteran atau kesehatan guru tidak bisa mengajar mata pelajaran sosiologi , tetapi memberikan mata pelajaran yang sifatnya umum seperti matematika, fisika, kimia, biologi dan sebagainya.
Dia menambahkan, di SMA Negeri 13 Ambon untuk tahun ajaran 2024/2025 sudah diberlakukan kurikulum merdeka secara penuh mulai dari kelas 10, 11 dan 12. Selain itu, ditahun ajaran ini juga sekolah telah menyediakan kelas – kelas khusus sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Tahapannya adalah orang tua dan siswa merembuh bersama untuk menentukan pilihan apakah anak setelah lulus dari sekolah ingin melanjutkan studinya dimana. Jika anak berkeinginan di bidang kedokteran, maka dia akan ditempatkan di kelas kedokteran melalui penjaringan yang dilakukan oleh sekolah.
“ Jadi nanti tim penjaringan yang telah dibentuk oleh sekolah akan melakukan penjaringan kepada siswa melalui guru BK dan guru kurikulum, “ ujarnya.
Pihaknya melanjutkan, penempatan siswa melalui penjaringan tersebut tidak sekedar melihat dari keinginan siswa, tetapi dikaitkan dengan nilai – nilai yang diperoleh oleh siswa sejak berada di kelas 10. Apabila siswa tersebut mengambil jurusan kedokteran, tapi mata pelajaran yang berkaitan dengan bidang yang diinginkan rendah, maka akan menjadi bahan pertimbangan untuk ditempatkan pada kelas tersebut.
“ Di sekolah kami sudah ada kelas minat dan bakat yang terdiri dari kelas kedokteran dua kelas, TNI dan Polri tiga kelas, ekonomi dan bisnis dua kelas dan satu kelas campuran sehingga totalnya sembilan kelas, “ sebut dia. (IM-01)